Di Rasa Di Roso Di Tarah Di Kakap

Kamis, 04 Maret 2010

KESEPUHAN CISITU MEMANG UNIK DAN MENARIK

oleh;sunawar owat


Kesepuhan Cisitu, Desa Situmulya, Kecamatan Kunjangsari, Kabupaten Lembung. Kesepuahan Cisitu ini merupakan salah satu tempat atau kampung yang kaya akan sumber daya alamnya, secara geograpis Kesepuhan Cisitu ini terletak di sebuah lereng bukit, dan dikelilingi bukit-bukit yang unik dan masih hiju, yang mana di kampung ini yang di huni oleh masyarakat mayoritas suku Sunda, dan agama Islam. Kampung ini sangat kaya sekali akan sumber daya alam.Mempunyai hutan yang masih sangat luas dan banyak terdapat sumber daya alam dan bahan tambang seperti emas, batu bara dan minyak tanah. masyarakat Kesepuhan Cisitu dengan baris kolotnya mengelola sendiri sumber-sumber daya alam yang diwariskan oleh leluhur mereka. Selain bertani dan berkebun, masyarakat kesepuhan Cisitu mengolah tambang emas dengan cara yang masih tradisional, masyrakat Kesepuhan Cisitu ini mulai menambang emas sejak turun temurun, dan 80% dari pendudknya mengantungkan mata penchariannya dengan tambang emas.

Kesepuhan Cisitu, mayoritas memeluk Agama Islam, walaupun demikian, dikampung ini masih banyak anjing-anjing yang berkeliaran, dan hampir semua masyarkat kampung ini memelihara ajning, menurut Mbh Okri, (pemimpin adat) bahwa anjing-anjing itu memang sengaja di pelihara, untuk menjadi penjaga di ladang dan sawah, karena di kampung ini masih banyak terdapat babi hutan, selian itu juga anjing ini sebagai penjaga keaman di kampung, jelas Mbh Okri.


Anjing Memang di pelihara di kampung ini, dan boleh di katakana kalau kami di sini tidak memelihara anjing, mungkin pendapatan atau hasil pertanian kami berkurang dan bahkan tidak akan berhasil, karena banyak sekali hama-hama yang menyerang kebun dan pertanian kami, dan allhamdulilah, selama ini hasil pertanian kami boleh di katakana berhasil dan mencukupi di daerah kami.


Dan di kampung ini juga masih banyak terdapat lumbung-lumbung padi yang tersusun rapi di setiap sudud, yang mana lumbung-lumbung ini di satukan di salah satu tempat, yang jauh dari rumah penduduk, alasan di tempatkan jauh dari rumah penduduk, menjaga kemungkinan terjadi kebakaran, karena bahan-bahan yang di pergunakan untuk membangung lumbung padi ini sangat rawan terbagai, yang mana diding mengunakan bambu, atapnya memgunakan ijuk enau/aren.

Untuk sampai di kesepuhan Cisitu ini memakan waktu yang sangat lama, karena situasi dan kondisi jalan yang begitu asik untuk di nikmati, perlu memakan waktu 3-4 jam dari ibu kota kabupaten atau kecematan. Dan cuca di daerah ini sangat dingin sekali, karena tinggal di lembah, yang di kelilingi gunung, kampung cisitu ini sudah sangat tua, menurut cerita masyarakat kampung ini sudah ada sejak tahun 1687, dan kampung ini di pimpim oleh ketua adat.

Kesepuahan Cisitu ini kalau dilihat dari geografis sangat luas sekali berkisar 5500 ribuan hektar, dan dengan populasi kepadatan penduduk sebanyak 2950 kepala kelurga atau berkisar 4600 jiwa. kewilayahan adat atau kesepuhan. Kesepuhan Cisitu ini di pimpin oleh Mbh Okri, Mbh Okri mulai memimpin atau dipercaya sebagai orang yang mampu memimpin kesepuhan ini sejak tahun 1988 hingga sekarang, Mbh Okri ini lahir pada tahun 1937. sebelum Mbh Okri, yang memimpin di Kesepuhan Cisitu ini adalah Mbh, Doni ini keturunan yang ke 6, setelah Mbh Doni, Kesepuhan di pimpin Mbh Jarim ini keturunan atau pemimpin Kesepuhan yang ke 7. semntara Mbh Okri ini sendiri Pemimpin atau keturunan yang ke 8. Mbh Okri, merupakan sosok yang mempunyai karisma kepemimpinan, dan pada mudanya Mbh Okri ini senang seklai merantau, dan boleh di katakana Mbh Okri ini sosok anak perantau, dari mudanya Mbh Okri hidup di perantuan, dan di mana dia merantau sambil mencari napkah atau membuat usaha-usaha, pada Tahun 1962, Mbh Okri melepas masa lanjangnya, dia menyunting seorang gadis di kampungnya yang bernama Yusi. Mbh Okri dan Yusi, istri tercinta, mempunyai 6 orang anak, dan yang mana sekarang anak-anak mereka ini sudah kawain, dan sekarang Mbh Okri mempunyai cucu sebnyak 15 orang.





0 komentar: