Di Rasa Di Roso Di Tarah Di Kakap

Kamis, 13 Maret 2008

Peran Dalam Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberi pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluraga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosial anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan keluraga. Pola pergaulan dan bagaimana menempatkandiri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapakn dan diarahkan oleh keluarga.

dasar-dasar kelakuan anak tertanam sejak di dalam keluarga, juga sikap hidup serta kebiasan-kebiasannya. Bagaimanpun juga pengaruh luar dari pada keluraga itu berkesan kepada anak akan kalah dengan pergaulan keluarganya. Karena di dalam keluargalah anak itu hidup sebagaian besar dari waktunya. Lingkungan keluarga merasa bertanggung jawab atas kelakuan,pembentukan watak, kesehatan dan lain-lain. Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang diliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram, suasana yang percaya dan mempercayai.
Pokoknya sumbangan keluarga pada pendidikananak tidak terkira banyaknya.

Meliahat pentingnya kehidupan keluarga yang melibatkan peran orang tua dalam pendidikan anak maka kita harus bertanya pada diri kita sendiri. Bagaimana caranya saya bisa memprioritaskan keluarga sekaligus berprestasi di tempat kerja? Bagai mana saya bisa melakukannya di tengah-tengah tantangan sekarang ini, termasuk ketidak pastian kerja, tengang persoalan keluarga, gereja dan Negara?

Keluarga adalah kunci utama dalam kehidupan bermasyarakat. Jika semua orang mampu menciptakan dan membuat sebuah keluarga saling melayani artinya semua pekerja rumah dapat dikerjakan secara bersama-sama, saling pengertian dan tidak saling menindas serta menyadari peran masing-masing. Dengan demikian coba kita renungkan bersama-sama beberapahal yang kiranya penting kita cermati, antara lain: “1), Kapankah anak mulai dapat dididik dan seseai dididik?, 2), apa saja peran orang tua dalam pendidikan anak?. 3), bagaimana praktet pendidikan dalam keluraga?. 4), dari mana anak-anak dapat belajar untuk mengembangkan dirinya?. 5) adakah misi kita selaku orang tua dalam mendidik anak.”.

Menurut Ki. Hajar Dewantara: Pendidikan dimulai dari lahir dsampaimati dengan istilah yang telah terkenal “Life-long Educaton”. Pendidikan seumur hidup. Jadi meskipun orang itu sudah tua umurnya masih dapat dididik. Misalnya mungkin sekali orang itu kurang mendalam pengetahuannya tentang agama. Jadi sebelum orang itu meninggal dunia masih dapat diberi pendidikan atau selama orang itu masih hidup masih dapat didik.

Sedangkan peran orang tua didalam pendidikan anak. Memberikan teladan hidup sebagai orang beriman, membina komunikasi yang baik, untuk menjalin realasi dengan Tuhan dan sesama, mengatur ekonomi rumah tangga, melayani dengan cinta dan mendengarkan dengan hati. Sedangkan di dalam praktek pendidikan keluarga ada tiga model yaitu: a), Otoriter, pemegang peran adalah orang tua, anak sama sekali tidak mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat. Misalnya didalam memilih sekolah, memilih pakaian, orang tualah yang menentukan. Anak di anggap sebagai anak kecil terusmenerus, anak tidak mendapat perhatian yang layak, sehingga semua keinginan dan cita-cita anak tidak mendapat perhatian. Anak tidak mendapat kesempatan untuk bereksplorasi dan bereksprimen sendiri. Karena semuanya ditentukan oleh orang tua, akibatnya kebutuhan anak kurang terpenuhi dan anak akhirnya mengalami tekanan dalam keluarga. Sebagai akibat yang lebih jauh akan berpengaruh kepada sifat-sifat kepribadian anak. Anak yang berasal dari keluarga otoriter akan tampak: kurang inisiatif, gugup,ragu-ragu, suka membangkakng, menentang kewibawaan orang tua, penakut dan penurut. b), Liberal; Pimpina orang tua dalam keluarga kurang begitu tegas. Anak menentukan sendiri apa yang di kehendaki. Orang tua memberi kebebasan kepada anakya. Orang tua tak memegang fungsi sebagai pimpinan yang mempunyai kewibawaan. Suasana keluarga bebas bahkan boleh dikatakan agak “liar”. Karena tidak ada norma-norma yang harus di anut. Anak sendiri tidak ada pegagan tertentu, sehingga mereka bertindak sekehendaknya sendiri. Keadaan yan demikian mempunyai penaruh yang negatif terhadap perkembangan kepribadian anak. Anak tidak dapat mengenal tata tertib, tak dapat mematuhi pimpinan, tak dapat memimpin dan tak dapat dipimpin. Anak tak dapat menghargai orang lain sehingga anak selalu mementingkan diri sendiri. Di dalam keluarga liberal ini kepribadian dan sifat anak akan tampak; negatif, menentang atau tak dapat bekerjasama denganorang lain, emosi kurang stabil, selalu berekspresi bebas, selalu mengalami kegagalan karena tidak ada bimbingan. C), Demokrasi; keluarga yang demokrasi ini memandang anak sebagai individu yang sedang berembang. Sebab itu pula ada kewibaan yang memimpinnya atau pendidikannya (orang tua). tetapi bukan kekuasaan otoriter. Pimpinan ini disesuaikan dengan tarif-tarif perkembangan anak dengan cita-citanya, bakat-minatnya, kecakapan-kecakapan dan pengalamannya. Pimpinan demokrasi berbeda sekali dengan pemimpin yang otoriter. Anak di tempatkan semestinya ditempat yang semestinya, yang mempunyai kebebasan ntuk berinisiatif dan aktif. Di samping itu orang tua memberikan pertimbangan dan pendapat kepada anak. Sehingga anak mempunyai sifat terbuka dan bersedia mendengarkan pendapat orang lain. Anak dapat dipimpin dan dapat memimpin, dengan penuh kreatif dan aktif serta pula anak dapat menghargai orang lain karena anak sudah bisa menghargai hak dari anggota keluarga dirumah. Dengan demikian anak dapat diharaokan untukmenjadi seorang pemimpin. Kepribadian dan sifat yang tampak dari kelurga demorasi anatara lain; anak aktif didalam hidupnya, penuh inisiatif, percaya kepada diri sendiri, memiliki perasaan sosial, penuh tanggung jawab, menerima kritik dengan terbuka, emosilebih stabil dan mudah menyesuaikan diri. Hal ini disebabkan karena adanya peran orang tua dalam pendidikan anak, yang mendidik anak yang sudah bisa berkerjasama dengan orang tua. model keluraga yang demokrasi ini yang paling ideal. Pendidikan yang di berikan oleh orang tua memberi arahan atau pengertian yang baik kepada anak didik, yaitu anak didik dipersilahkan untukmemilih jalan sendiri. Dari ketiga model kepemimpina dalam keluarga tersebut di atas, model manakah yang cocok di terapkan kepada keluarga kita.

0 komentar: