Di Rasa Di Roso Di Tarah Di Kakap

Senin, 30 Juni 2008

Energi yang Belum di Manfaatkan

oleh; Sunawar Owat

Alam kita di Kalimantan Barat ini memnag sangat kaya akan sumber daya alam. Dari situlah tanah Kalimantan ini pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang Tanag Kalimantan ini menjadi rebutan.

Nah.. oleh sebab itu lah kita yang sekarang berada di Kalimantan Barat ini harus bersukur kepada Nenek Moyang dan Tuhan karena kita telah di berikan alam yang kaya akan sumber daya alamnya.

Ya, alam juga menyediakan sumber energi yang selama ini tidak kita manfaatkan, di Kampung Gutok misalnya, mereka teleh memanfaatkan sumber daya alamnya dengan baik. Mereka telah memanfaatkan energi air sebagai penerangan, dengan mengunakan peralatan yang sangat sederhana mereka sudah bisa menikmati penerangan mereka sendiri.

Karena mengharapkan penerangan dari pemerintah entah kapan akan datang, karena Kampung ini sangat susah di jangkau, dan tidak pernah terjamah oleh Pemerintah Pusat maupun daerah.

Disitu kita bisa melihat betapa cerdas dan bijaknya orang kampung, pemeikiran mereka tidak kalah dengan orang-orang yang berada di perkotan yang notabene berpendidikan tinggi semua. Kita harus salut dan banga dengan orang kampung.

Kebanyakan orang memandang orang kampung itu tidak bisa berbuat apa-apa, orang kampung sering menjadi ejekkan orang, salah sedikit di bilang kampungan. Padahal kalau kita mau jujur, orang kampung itu lebih maju dan mandiri di bandingkan orang kota. Memang di kampung sangat sulit mendapat segala sesuatu yang moderen, itu bukan ketidak mauan mereka tetapi ketidak berdayaannya pemerintah kita untuk menjamah dan mengayomi wilayahnya yang begitu luas.

Energi yang selama ini orang Kampung gutok pergunakan baru mencapai 5000 Mw. Ini sudah melebihi dari cukup untuk perkampungan mereka, dengan kekuatan energi yang mereka hasilkan dari air itu tidak mengenal yang namanya mati lampu atau dengan nama lain. Tidak seperti kita yang mengaku tinggal di pesisir dan perkotaan, kita masih tergantung kepada pemerintah, jujur saja kita sebenarnya tidak berdaya di bandingkan orang yang Kampung Gutok.

0 komentar: