Di Rasa Di Roso Di Tarah Di Kakap

Kamis, 14 Agustus 2008

Sepuluh Tahun 172 Orang Meninggal




Pontianak,- Penyebaaran HIV AIDS di Kalimantan Barat, selain disebabkan oleh pergaulan seks bebas, juga disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian oleh para pengguna narkoba. Ini menyebabkan cepatnya penyebaran virus ini.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah(Waka Polda) Kalimantan Barat (Kalbar), Kombes (Pol) Winarso mengatakan, selama 10 tahun terakhir mulai dari tahun 1997 sampai dengan 2007, jumlah kasus HIV mencapai 1232 dan AIDS 764 orang di Kalimantan Barat. “Dari jumlah tersebut yang meninggal dunia mencapai 172 orang,” tegasnya.

Berdasarkan data yang ada, kata Winarso, tidak satupun Kabupaten Kota di Kalbar yang terbebas dari HIV AIDS. Kota yang paling tinggi adalah kota Pontianak, dengan HIV 581 dan AIDS 496. Kemudian Kota Singkawang HIV 395 dan AIDS 189.

Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, kasus HIV mencapai 113 dan untuk AIDS sebanyak 41 kasus. Untuk Kabupaten Sambas jumlah kasus HIV 55 dan AIDS 9 kasus. Kemudian Kabupaten Sintang dan Melawi serta Kabupaten Ketapang masing-masing HIV 27 dan AIDS 8 kasus.

“Lalu Kabupaten Sanggau dan Sekadau HIV 18 dan AIDS 2. Kabupaten Landak HIV 12 dan AIDS 1. Bengkayang HIV 5 dan AIDS 8 orang dan Kapuas Hulu HIV 2 dan AIDS 7 orang,” ungkap Winarso.

Sementara itu, di Indonesia, kata Winarso, lebih dari 500 ribu orang positif terkena AIDS. “Ini merupakan syndrome kehilangan kekebalan tubuh yang hingga kini belum ditemukan obatnya,” tegasnya.

Winarso melanjutkan, berdasarkan pada kesepakatan Sentani yang ditandatangni oleh para Gubernur seluruh Indonesia pada Februari 2004 di Hotel Borobudur Jakarta, Kalbar termasuk salah satu provinsi di Indonesia, yang mendapat perhatian khusus terhadap penyalahgunaan narkoba dan HIV AIDS. (ody)



0 komentar: