Di Rasa Di Roso Di Tarah Di Kakap

Sabtu, 22 November 2008

Dampak positif yang terjadi di masyarakat

oleh ; sunawar owat

Pada akhir-akir ini banyak orang mengelu-elukan sebuah perusahan, karena menurut mereka dengan adanya perusahan di tempat mereka, bahawa kehidupan mereka akan lebih baik dari sebelumnya. Perekonomian meingkat dan lain sebagainya. Dengan cita-cita yang begitu tinggi untuk menjadi makmur dan kaya raya, semua daerah berbondong-bondong untuk memasukan sebuah perusahan perkebunan di daerah masing-masing, ini kalu kita lihat pada saat ini, baik itu Pemerintah pusat dan sampai pemerintah yang paling bawah yaitu pemerintahan desa yang ingin mencapai target penigkatan pendapatan daerah masing-masing.

Hal itu memng betul dan baik kalau kita lihat dari satu sisi, sisi ekonomi dan pendapatan, tetapi tidak kah kita juga harus melihat dari sisi yang lain, tentang keharmonisan, dan keamanan serta kehidupan social masyarakat. Hal ini tidak pernah di liat dan diperhatiakn, hal ini dipandang tidak perlu dan bukan prioritas. Karena yang ada hanyalah keuntungan dan keuntungan. Pikiran yang seperti ini lah yang bisa membuat perpecah belahan sebuah daerah baik itu pusat dan daerah yang paling bawah, karean pemikiran seperti ini megesampingkan aspek yang lain, yang tidak tau menau apakah di bawah akan terjadi konflik atau tidak.

Sekarang ini banyak terjadi didaerah-daerah yang masuk perkebunan berskal besar yang menjatuhkan harkat dan martabat seoarang perempuan, karean dari semuanya ini perempuan yang banyak menjadi koraban, baik itu korban pelejehan seksual dall. Ya apa lagi di kampung-kampung karena pengetahuan dan pergaulan anak-anak muda baik itu perempuan dan laki-laki boleh di katakana kurang, yang percaya bahawa dengan orang datang dan bekerja di sebuah perusahaan itu orangnya sudah mapan dan lain-lain. Ini sangat kasian sekali melihatnya. Dan ada di salah satu kampung seorang pihak perkebunan telah melakukan hal yang tak senonoh kepada seoarang anak gadis di daerah itu, sampai-sampai anak gais itu hamil dan akhirnya putus sekolah.

Apakah ini yang di ingingkan oleh semua pihak? Melihat masyarakatnya sekain termarjinalkan? Apakah perbuatan-perbuatan yang begtu bisa mensejahterakan masyarakat? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak bisa kita jawab dengan mengelurkan kata-kata, ini hanya bisa kita jawab dengan mata hati kita sebagai seoarang manusia.


0 komentar: